1.1.1. MATERI KULIAH
1.1.1.1. Membaca Materi Kuliah
Penyakit Tumbuhan sebagai Permasalahan Kendala Produksi
Dalam membudidayakan tanaman, pertani menghadapi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan produksi tanaman. Pada dasarnya, permasalahan dalam kaitan dengan produksi dapat dibedakan menjadi:
Dalam membudidayakan tanaman, pertani menghadapi berbagai permasalahan yang berkaitan dengan produksi tanaman. Pada dasarnya, permasalahan dalam kaitan dengan produksi dapat dibedakan menjadi:
- Faktor pembatas produksi (production limiting factors), mencakup sesuatu yang tersedia dalam keadaan kurang sehingga perlu ditambahkan agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal
- Faktor kendala produksi (production constraining factor), mencakup segala sesuatu yang jika terdapat pada tanaman maka pertumbuhan tanaman akan terganggu sehingga produksinya menjadi berkurang
Sebagaimana telah dijelaskan pada mata kuliah lainnya, faktor pembatas produksi mencakup prasarana dan sarana produksi, misalnya air irigasi untuk menyediakan air bagi tanaman, prasarana pengolahan tanaman untuk menyediakan keadaan tanaah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman, pupuk untuk menyediakan unsur hara secara berimbang bagi tanaman, dan sebagainya. Pada mata kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman telah dijelaskan bahwa organisme pengganggu tumbuhan (OPT) merupakan kendala produksi tanaman dan penyakit tumbuhan merupakan kerusakan, gangguan, dan/atau kematian yang dapat terjadi pada tanaman yang disebabkan oleh OPT golongan patogen.
Berbeda dengan faktor pembatas produksi yang perlu ditambahkan untuk meningkatkan produksi, penyakit tumbuhan sebagai faktor kendala produksi perlu dikurangi agar produksi dapat mencapai sebagaimana yang diharapkan. Namun berbeda dengan faktor kendala produksi yang selalu perlu ditambahkan sehingga selalu dipersiapkan dalam kegiatan budidaya tanaman, penyakit tumbuhan sebagai faktor kendala produksi tidak selalu terjadi sehingga seringkali tidak dipersiapkan dalam kegiatan budidaya tanaman. Selain itu, faktor pembatas produksi biasanya dihadapi sejak awal pertumbuhan tanaman, sedangkan penyakit tumbuhan sebagai kendala produksi bisa terjadi setiap saat dalam proses pertumbuhan tanaman, bahkan bisa terjadi sampai menjelang panen ketika semua faktor pembatas produksi sudah ditambahkan. Oleh karena itu, jika produksi rendah terjadi karena faktor pembatas produksi tidak ditambahkan, kerugian tidak mencakup biaya pengadaan faktor pembatas produksi karena faktor pembatas produksi tidak ditambahkan. Namun jika produksi rendah karena penyakit tumbuhan sebagai kendala produksi maka kerugian yang dialami petani mencakup seluruh biaya yang sudah dikeluarkan untuk pengadaan sarana produksi.
Misalkan tanaman yang tumbuh subur karena seluruh kendala produksinya telah diatasi mampu berproduksi sebesar P. Saat menjelang berbunga tanaman, tiba-tiba tanaman menjadi sakit sehingga pertumbuhannya terganggu dan bahkan sebagai mati sehingga produksi menurun menjadi Q di mana Q<P. Penurunan produksi sebesar P-Q=X lazim disebut besar kehilangan hasil potensial. Jika petani melakukan usaha untuk mengatasi penyakit, produksi bisa meningkat menjadi sedikit lebih tinggi daripada Q, misalkan R, tetapi R tetap di bawah P sedemikian sehingga P-R=Y. Penurunan produksi P-R=Y yang terjadi setelah dilakukan upaya untuk mengatasi penyakit tumbuhan lazim disebut besar kehilangan hasil aktual. X dan Y merupakan besar kehilangan hasil (BKH), masing-masing BKH potensial dan BKH aktual, yang dikalikan dengan harga produksi menjadi nilai kehilangan hasil (NKH), masing-masing NKH potensial dan NKH aktual. Selisih BKHp-BKHa dikenal sebagai besar kehilangan hasil yang dapat diselamatkan dan selirih antara NKHp-NKHa dikenal sebagai nilai kehilangan hasil yang dapat diselamatkan. Agar upaya untuk mengatasi penyakit tidak justru menimbulkan kerugian maka biaya yang dikeluarkan harus lebih rendah daripada nilai kehilangan hasil yang dapat diselamatkan.
Mengingat upaya untuk mengatasi penyakit tumbuhan menimbulkan kerugian dan upaya untuk mengatasi penyakit tumbuhan tidak dengan sendirinya dapat mengubah keadaan menjadi menguntungkan maka sebelum melakukan sesuatu untuk mengatasi penyakit tumbuhan, kita perlu mengetahui mengenai penyakit yang diderita oleh tanaman. Kita memang sudah mempelajari penyakit tumbuhan sebagai gangguan, kerusakan, dan/atau kematian tanaman yang disebabkan oleh OPT golongan patogen pada mata kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman, tetapi itu belum cukup. Kita perlu mempejari lebih jauh untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya penyakit tumbuhan, bagaimana mendiagnosisnya di lapangan dan di laboratorium agar bisa segera diketahui keberadaannya sebagai dasar untuk melakukan tindakan perlindungan tanaman, mengambil keputusan mengenai tidakan perlindungan tanaman seperti apa yang sebaiknya perlu diputuskan untuk diambil, dan kemudian bagaimana melakukan tindakan perlindungan tanaman di lapangan.
Pengertian Penyakit Tumbuhan
Sebagaimana sudah dibahas dalam mata kuliah Dasar-dasar Perlindungan Tanaman, penyakit tumbuhan merupakan gangguan, kerusakan, dan/atau kematian yang dialami oleh tanaman yang disebabkan oleh golongan OPT yang dikenal sebagai patogen (pathogen). Patogen dengan demikian merupakan penyebab penyakit tumbuhan. Bagian dari patogen yang menular ke bagian tertentu dari tanaman sehingga tanaman menjadi sakit dikenal sebagai bibit (inokulum, inoculum) penyakit. Bibit penyakit yang sampai ke bagian tertentu dari tanaman akan berkembang sehingga menyebabkan tanaman mengalami gangguan fisiologis dan biokemis yang menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terganggu dan bahkan tanaman mengalami kematian. Patogen mengganggu, merusak, dan bahkan mematikan tanaman dengan berbagai cara, antara lain dengan cara hidup sebagai parasit (parasite) atau sebagai pengurai untuk mengambil kebutuhan hara dari jaringan tanaman yang dirusaknya. Namun sepanjang tidak mematikan tanaman, apakah gangguan pertumbuhan atau kerusakan tanaman ini bisa merugikan atau tidak, bergantung pada apa yang kita panen dari tanaman sebagai hasil yang kita harapkan dan bagaimana harga hasil setelah tertular penyakit.
Bagian dari tanaman yang biasa kita panen sebagai hasil bisa terdiri atas beraneka bagian tanaman sebagai berikut:
- Kecambah sebagaimana misalnya tauge kacang hijau atau tauge kedelai,
- Pertumbuhan vegetatif sebagaimana misalnya bayam atau kangkung cabut,
- Bagian dari pertumbuhan vegetatif seperti pucuk atau daun sebagaimana misalnya daun dan pucuk labu,
- Bagian dari pertumbuhan generatif sebagaimana misalnya bunga pepaya atau buah pepaya muda,
- Bagian dari pertumbuhan generatif final berupa buah atau biji sebagaimana misalnya buah mangga dan gabah padi.
Penyakit dapat menulari bagian tanaman yang tidak kita panen maupun bagian tanaman yang kita panen. Apapun bagian tanaman yang tertulari oleh bibit penyakit, dapat menyebabkan tanaman menjadi sakit. Namun tanaman sakit tidak selalu menyebabkan harga hasil panen selalu menjadi lebih murah. Sebagai contoh adalah tulip, yang biasa dipanen bunganya, bisa menghasilkan bunga dengan warna totol jika tertular penyakit yang disebabkan oleh virus tertentu, sehingga harganya menjadi lebih mahal. Contoh lainnya adalah gaharu, yang merupakan sejenis resin yang dihasilkan oleh beberapa jenis tumbuhan marga Aquilaria, ketika jenis-jenis tumbuhan tersebut tertulari bibit penyakit tertentu, menjadi berharga jauh lebih mahal daripada batang jenis-jenis tumbuhan tersebut yang tidak tertular penyakit. Dengan kata lain, gangguan fisiologi atau biokemis yang disebabkan oleh penyakit tidak selalu merugikan.
Persoalan merugikan atau tidak tersebut perlu menjadi pertimbangan dalam mendefinisikan penyakit tumbuhan. Penyakit tumbuhan biasa didefinisikan sebagai:
plant disease is a condition detrimental to the normal development of a plant resulting from the continuous interaction between the plant and a causal agent leading to the production of symptoms (Ownley & Trigiano (2017)
Menurut definisi di atas, penyakit tumbuhan merupakan keadaan yang mengganggu perkembangan normal tumbuhan sebagai akibat dari interaksi terus menerus antara tanaman dengan agen penyebab penyakit, yaitu patogen, yang berlanjut dengan timbulnya gejala penyakit. Definisi di atas mempunyai empat komponen, yang membedakannya dari gangguang, kerusakan, atau kematian tanaman yang disebabkan bukan oleh penyakit tumbuhan:
- Penyakit tumbuhan mengganggu, merusak, dan/atau dapat mematikan tanaman,
- Penyakit tumbuhan timbul sebagai hasil dari interaksi terus menerus antara tumbuhan dengan patogen, bukan sebagai akibat dari kejadian seketika,
- Penyakit merupakan keadaan yang timbul dari aktivitas patogen sebagai penyebab penyakit,
- Gangguan, kerusakan, dan/atau kematian tanaman karena penyakit tumbuhan selalu disertai dengan gejala penyakit.
Konsep Dasar Penyakit Tumbuhan
Mengingat penyakit merupakan keadaan, bukan organisme sebagaimana halnya hama atau gulma, maka penyakit tidak bisa menyerang sehingga istilah penyakit menyerang atau diserang penyakit merupakan istilah yang keliru. Yang sebenarnya menyerang adalah patogen, tetapi istilah menyerang merupakan istilah yang mengindikasikan kekerasan fisik. Padahal ketika patogen menyebabkan penyakit, patogen tidak melakukan kekerasan fisik, melainkan cara biokemis yang menimbulkan luka (injury) yang biasanya dimulai dengan perubahan sangat kecil yang disebut lesi (lesion). Oleh karena itu, istilah yang lebih tepat sebenarnya adalah penyakit menginfeksi tanaman atau tanaman terinfeksi sehingga menjadi sakit. Dalam hal ini infeksi (infection) merupakan proses yang terjadi sejak bibit penyakit (inokulum) masuk ke dalam jaringan tanaman, tumbuh dan berkembang di dalam jaringan sambil melepaskan senyawa kimia, dan reaksi jaringan tanaman terhadap pertumbuhan dan perkembangan patogen serta senyawa kimia yang dihasilkannya. Terjadinya infeksi menimbulkan:
- Gejala penyakit (disease symptoms): perubahan pada tanaman sakit yang terjadi sebagai bentuk reaksi atau tanggapan tanaman terhadap keberadaan patogen, jika perubahan merupakan rangakaian disebut sindroma (syndrome),
- Tanda patogen (pathogen sign): perubahan pada tanaman sakit yang terjadi karena patogen atau bagian dari patogen
Gejala penyakit selalu terjadi dari setiap infeksi, sedangkan tanda penyakit bisa tidak terjadi. Gejala dan tanda patogen secara bersama-sama menimbulkan kelainan (disorder). Gejala penyakit dan tanda penyakit yang terjadi pada tanaman sakit karena infeksi oleh patogen tertentu pada umumnya bersifat khas. Oleh karena itu, keberadaan gejala penyakit dan/atau tanda patogen digunakan sebagai indikasi untuk menentukan apakah tanaman dalam keadaan sehat atau mengalami penyakit tertentu yang lazim dinamai berdasarkan nama jenis gejala penyakit atau tanda patogen yang terjadi disertai dengan nama patogennya. Misalnya penyakit dengan gejala layu dinamai penyakit layu dan penyakit layu yang disebabkan oleh jamur Fusarium dinamai penyakit layu fusarium. Jika penyakit dengan gejala penyakit atau tanda patogen yang sama terjadi pada tanaman yang berbeda maka dapat disertakan nama tanaman sebagai nama penyakit, misalnya penyakit karat pada tanaman kopi dinamai penyakit karat kopi. Sebaliknya, patogen dapat diberikan nama umum berdasarkan nama penyakit yang disebabkannya, misalnya jamur Hemileia vastatrix penyebab penyakit karat kopi diberikan nama umum jamur karat kopi.
Selain disebabkan oleh patogen, penyakit tumbuhan juga dapat disebabkan oleh penyebab non-patogen sebagaimana misalnya oleh berbagai faktor lingkungan. Faktor non-patogen memang tidak menginfeksi, tetapi menimbulkan gejala penyakit melalui proses timbal balik sebagaimana halnya proses timbal balik yang terjadi antara patogen dan tanaman. Seringkali penyakit yang disebabkan oleh faktor non-patogen menimbulkan gejala yang mirip dengan gejala penyakit yang disebabkan oleh patogen. Karena terjadinya tidak melibatkan proses infeksi, penyakit-penyakit yang disebabkan oleh faktor lingkungan seperti misalnya kekurangan air, kekurangan atau kelebihan unsur hara, keracunan pestisida, suhu tinggi atau rendah, dan sebagainya dikenal sebagai penyakit-penyakit non-infeksi (non-infectious diseases) untuk membedakannya dengan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh patogen yang dikenal sebagai penyakit-penyakit infeksi (infectious diseases).
Setiap penyakit tumbuhan biasanya dapat menyebabkan penyakit pada beberapa jenis tanaman dan tumbuhan sekaligus sebagaimana halnya jamur Fusarium oxysporum penyebab penyakit layu yang dapat menyebabkan penyakit layu pada berbagai jenis tanaman. Setiap jenis tanaman atau tumbuhan yang terinfeksi suatu penyakit disebut tanaman atau tumbuhan inang (host), sedangkan beberapa jenis tanaman atau tumbuhan yang dapat terinfeksi oleh satu jenis penyakit tertentu disebut kisaran inang (host range) dari penyakit yang bersangkutan. Inang suatu penyakit tanaman dapat meliputi tanaman atau tumbuhan lain. Mengingat tanaman adalah kelompok tumbuhan yang dibudidayakan atau tanaman sebenarnya adalah tumbuhan yang dibedakan dari tumbuhan lainnya karena dibudidayakan maka ilmu yang mempelajari penyakit tanaman dikenal sebagai ilmu penyakit tumbuhan (plant pathology atau phytopathology) yang akan kita bahas lebih lanjut pada materi 1.2.
1.1.1.2. Pustaka
Untuk mendalami materi kuliah ini, silahkan klik tautan (link) yang diberikan pada materi kuliah dan membaca pustaka sebagai berikut:
- Buku teks: Agrios (2005) Chapter 1, Burchett & Burchett (2017) Chapter 1, Mehrotra & Aggarwal (2017) Chapter 1, Ownley & Trigiano (2017) Chapter 1, Trigiano et al. (2004) Chapter 2 & Chapter 3,
- Situs web: APS: Crops Get Sick Too, What is Plant Pathology or Phytopathology?,
1.1.2. TUGAS KULIAH
1.1.2.1. Mendiskusikan dengan Cara Membagikan Materi Kuliah
Setelah membaca materi kuliah, silahkan bagikan materi kuliah melalui media sosial yang dimiliki disertai dengan mencantumkan status tertentu, misalnya "Saya sekarang sudah tahu bahwa ternyata pengetahuan terdiri atas beberapa macam ... dst." Untuk membagikan lauar klik tombol Beranda dan kemudian klik tombol pembagian memalui media sosial dengan mengklik tombol media sosial yang tertera di sebelah kanan judul materi kuliah. Jika media sosial yang dimiliki tidak tersedia dalam ikon yang ditampilkan, klik ikon paling kanan untuk membuka ikon media sosial lainnya. Materi kuliah dibagikan paling lambat pada Kamis, 7 September 2023 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.
1.1.2.2. Mendiskusikan dengan Cara Menyampaikan dan/atau Menanggapi Komentar
Setelah membaca materi kuliah, silahkan buat minimal satu pertanyaan dan atau komentar mengenai materi kuliah. Buat pertanyaan secara langsung tanpa perlu didahului dengan selamat pagi, selamat siang, dsb., sebab belum tentu akan dibaca pada jam sesuai dengan ucapan selamat yang diberikan. Ketik pertanyaan atau komentar secara singkat tetapi jelas, misalnya "Mohon menjelaskan apakah memperoleh pengetahuan dengan menggunakan pendekatan ilmiah mempunyai kelebihan dan kelemahan". Pertanyaan dan/atau komentar diharapkan ditanggapi oleh mahasiswa lainnya dan setiap mahasiswa wajib menanggapi minimal satu pertanyaan dan/atau komentar yang disampaikan oleh mahasiswa lainnya. Pertanyaan dan/atau komentar maupun tanggapannya disampaikan paling lambat pada Kamis, 7 September 2023 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.
1.1.2.3. Mengerjakan dan Melaporkan Projek
Untuk mempersiapkan mengerjakan projek menyusun proposal penelitian yang harus dikerjakan oleh setiap mahasiswa, silahkan melakukan sebagai berikut:
- Memasang aplikasi GPS Data dari Exa Tools pada ponsel Android (unduh dari Google Play Store) untuk merekam koordinat geografik tanaman sakit pada saat melakukan pengamatan penyakit di lapangan. Koordinat geografik terdiri atas koordinat lintang dan koordinat bujur. Untuk lokasi di NTT, koordinat lintang adalah Lintang Selatan (LS) dan koordinta bujur adalah Bujur Timur (BT). Setelah aplikasi terpasang, lakukan pengaturandengan menekan tombol tiga baris pada sudut kanan atas layar lalu memilih Setting lalu memilih: Distance units: Metric - meters, Presure units: mbar (hPa), Temperature units: oCelcius, dan Coordinate units: Decimal degrees. Untuk merekam koordinat, berdiri di tempat terbuka sambil mengarahkan ponsel ke atas, tunggu sampai Accuracy mencapai sekitar 3 m lalu tekan tombol pigura di sudut kanan atas layar untuk merekam koordinat ke clipboard atau silahkan mencatat angka latitude (LS) dan Longitude (BT) dalam satuan derajat desimal.
- Memasang aplikasi Open Camera dari Mark Harman pada ponsel Android (unduh dari Google Play Store) untuk mengambil foto gejala penyakit dan tanda patogen pada saat melakukan pengamatan penyakit di lapangan. Setelah aplikasi terpasang, lakukan pengaturan dengan menekan tombol Setting pada sudut kanan atas layar lalu pilih Location settings: aktifkan (cek) Store location data (geotagging) dan aktifkan (cek) Require location data, Photo settings: pilih no stamp untuk pilihan Stamp photos dan pilih Default untuk pilihan GPS stamp format.
- Memasang aplikasi Color Grab dari Loomatix pada ponsel Android (unduh dari Google Play Store) untuk menentukan warna gejala penyakit pada saat melakukan pengamatan penyaki di lapangan. Setelah terpasang, tentukan warna dengan mengarahkan lensa kamera ke bagian gejala penyakit yang akan ditentukan warnanya lalu setelah di tengah layar tampil tanda cek maka tekan kotak warna di sudut kanan atas layar untuk merekam warna. Untuk mengakses warna dan kode warna yang terekam, tombol tombol alat di sebelah kanan tombol kamera di bagian bawah layar, pilih warna yang terekam lalu tekan kembali tombol warna pada sudut kanan atas layar. Lakukan penentuan warna pada gejala yang tidak sedang mendapat sinar matahari langsung.
Selahkan menggunakan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan 1-3 untuk mengerjakan Laporan Melaksanakan Kuliah.
1.1.3. ADMINISTRASI PELAKSANAAN KULIAH
Untuk membuktikan telah melaksanakan kuliahi, Anda wajib mengakses, menandatangani presensi, dan mengumpulkan tugas di situs SIADIKNONA. Sebagai cadangan, silahkan juga mengerjakan quiz, menandatangani daftar hadir, dan memasukkan laporan melaksanakan kuliah dan mengerjakan tugas dengan mengklik tautan di bawah ini.
Untuk melaksanakan kuliah 1 yang dijadwalkan pada SIADIKNONA pada Selasa, 22 Agustus 2023, silahkan klik untuk mengunduh file RPS dan file Kontrak Kuliah untuk didiskusikan bersama semua mahasiswa lalumenandatangani daftar hadir dan memasukkan file kontrak kuliah yang sudah ditandatangani sebagai laporan melaksanakan kuliah dan mengerjakan tugas dengan mengklik tautan berikut ini:
- Menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah selambat-lambatnya pada Sabtu, 26 Agustus 2023 pukul 24.00 WITA dan setelah menandatangani, silahkan periksa untuk memastikan daftar hadir sudah ditandatangani;
- Menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas selambat-lambatnya pada Kamis, 31 Agustus 2023 pukul 24.00 WITA dan setelah memasukkan, silahkan periksa untuk memastikan laporan sudah masuk.
Untuk melaksanakan kuliah 2 yang dijadwalkan pada SIADIKNONA pada, Kamis, 31 Agustus 2023, silahkan menandatangani daftar hadir dan memasukkan laporan melaksanakan kuliah dan mengerjakan tugas dengan mengklik tautan berikut ini:
- Menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah selambat-lambatnya pada Sabtu, 2 September 2023 pukul 24.00 WITA dan setelah menandatangani, silahkan periksa daftar hadir yang telah ditandatangani;
- Menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas selambat-lambatnya pada Kamis, 7 September 2023 pukul 24.00 WITA dan setelah menyampaikan, silahkan periksa untuk memastikan bahwa laporan sudah masuk.
Mahasiswa yang tidak mengisi dan memasukkan Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah dan Laporan Melaksanakan Kuliah akan ditetapkan sebagai tidak melaksanakan kuliah.
***********
Hak cipta blog pada: I Wayan Mudita
Diterbitkan pertama kali pada 2 September 2022, belum pernah diperbarui.
Diterbitkan pertama kali pada 2 September 2022, belum pernah diperbarui.
Hak cipta selurun tulisan pada blog ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Silahkan mengutip tulisan dengan merujuk sesuai dengan ketentuan perujukan akademik.
Materi tersebut menjelaskan pengertian masing-masing dari gejala penyakit dan tanda patogen yang sangat membantu saya agar bisa membedakannya.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuspada materi diatas dijelaskan bahwa tanaman mengalami gangguan fisiologis yang menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terganggu dan bahkan tanaman mengalami kematian, yang dimaksud dengan gangguan fisiologis adalah?
BalasHapusGangguan fisiologis adalah gangguan yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan kultural yang menyebabkan gangguan pada perkembangan tumbuhan
HapusGangguan fisiologis adalah gangguan yang disebabkan oleh faktor lingkungan dalam hal ini tidak sesuai dengan habitat aslinya maupun faktor kultural yang menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan suatu tumbuhan.
HapusApa saja faktor lingkungan yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan?
BalasHapusmenurut saya, faktor lingkungan yang dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan adalah:
Hapus- suhu
- kelembaban
- kekurangan oksigen
- cahaya
- polutan udara
- defisiensi hara pada tumbuhan
Bagaimana upaya mengatasi penyakit tumbuhan yg tidak merugikan lingkungan hidup?
BalasHapusUpaya untuk mengatasi penyakit tumbuhan yang tidak merugikan lingkungan hidup yaitu dengan cara menggunakan pestisida nabati/alami, contohnya Reppelan, yaitu menolak kehadiran serangga. Misal: dengan bau yang menyengat
HapusMengap terjadi penyakit pada tanaman ?
BalasHapusPenyakit pada tanaman terjadi karena adanya interaksi antara tiga factor utama yaitu factor tumbuhan atau inang, faktor organisme pengganggu tumbuhan atau pest dan tentu saja lingkungan sekitar tanaman
HapusPenyakit tumbuhan akan muncul bila terjadi kontak dan terjadi interaksi antara dua komponen (tumbuhan dan patogen). Untuk mendukung perkembangan penyakit maka harus adanya interaksi adanya tiga komponen yaitu patogen yang virulen, tanaman yang rentan dan lingkungan yang mendukung.
HapusGangguan pada tanaman dapat ditimbulkan oleh cuaca yang buruk, defisiensi unsur hara, gulma, hewan (terutama serangga) dan mikroorganisme. Dalam kelompok mikroorganisme terdapat antara lain bakteri, cendawan dan nematoda.
BalasHapusBagaimana penularan penyakit pada tumbuhan dapat dilakukan?
BalasHapusPenyebaran penyakit pada tumbuhan bisa lewat angin, air, dan serangga. Serangga dapat menular virus, bakteri, jamur, dan protozoa yang berasal dari satu tumbuhan tertentu.
HapusMengapa penyakit tumbuhan menyebabkan kerugian?
BalasHapusPenyakit tanaman dapat menimbulkan kerugian secara langsung karena penyakit tanaman mengurangi kuantitas dan kualitas hasil, serta meningkatkan biaya produksi. Kerugian tersebut selanjutnya dapat menyebabkan terjadinya serangkaian kerugian tidak langsung yang dirasakan oleh masyarakat.
HapusMenurut saya kenapa penyakit tumbuhan menyebabkan kerugian karena penyakit pada tumbuhan dapat mengurangi kuantitas dan kualitas hasil.
HapusApa saja contoh bakteri yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusContoh bakteri yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan yaitu candidatus liberibacter asiaticus.
Hapusbakteri yang menyerang tumbuhan:
BalasHapusPseudomonas solanacearum, menyebabkan penyakit pada tanaman tomat, terung dan cabai.
Agrobacterium tumefaciens : penyebab tumor crown gall.
Candidatus liberibacter asiaticus: penyebab penyakit tanaman CVPD (citrus vein phloem degeneration) pada tanaman jeruk.
Kira kira salah satu faktor utama yang menyebabkan adanya jamur Fusarium oxysporum pada tanaman?
BalasHapus1. Penyakit Layu Fusarium
HapusPenyakit layu fusarium atau sering disebut penyakit panama pada tanaman pisang disebabkan oleh Fusarium Oxysporum f. Sp Cubense (FOC). Penyakit ini merupakan penyakit paling berbahaya yang menyerang tanaman pisang. Penyakit ini dapat menyebabkan kerugian lebih dari 35 %.
Penyakit ini menular melalui tanah, menyerang akar dan masuk kedalam bonggol pisang. Didalam bonggol ini jamur merusak pembuluh sehingga menyebabkan tanaman layu dan akhirnya mati. Cendawan masuk melalui luka pada akar, kemudian berkembang merusak jaringan pembuluh kayu (xylem). Benang –benang cendawan (miselium) terutama terdapat dalam sel, khususnya terdapat dalam jaringan pembuluh kayu. Akibat kerusakan dan adanya miselium dalam jaringan tersebut sehingga transportasi makanan dan air terganggu, sehingga tanaman menjadi layu dan mati.
Kenapa penyakit pada tumbuhan juga dapat menular ketumbuhan lainnya?
BalasHapusMenurut saya biasanya penyakit itu bisa menular juga karena pengaruh angin yang membawa penyakit, penyakit bisa ada karena suatu hama yang menyerang tanaman itu, dan hama tersebut juga dapat berpindah tempat dari tanaman satu ke tanaman lain yang didekatnya
HapusBagaimana Patogen merusak tanaman?
BalasHapusPatogen merusak tanaman dengan cara menginfeksi
HapusPatogen melakukan penetrasi dari permukaan tanaman ke dalam sel, jaringan atau tubuh tanaman inang melalui empat macam cara yaitu, secara langsung menembus permukaan tubuh tanaman, melalui lubang-lubang alami, melalui luka, dan melalui perantara (pembawa, vektor). pengaruh serangan patogen tersebut akan menyebabkan fungsi fisiologis tanaman menjadi tidak normal, yaitu Mempengaruhi proses fotosintesis dan translokasi hasil fotosintesis, Mempengaruhi proses translokasi air dan hara dalam tanaman inang serta Mempengaruhi proses respirasi tanaman.
HapusUntuk mengurangi terjadinya serangan hama dan penyakit pada tanaman maka dilaksanakan dengan langkah langkah pencegahan dengan cara?
BalasHapusCara pengendalian hama dan penyakit dengan kimia adalah dengan menggunakan pestisida seperti insektisisa, fungisida dan herbisida. Pengendalian ini memang terbilang mudah dan hasilnya maksimal, akan tetapi memiliki dampak negatif bagi lingkungan sekitar, salah satunya adalah menimbulkan polusi udara.
HapusSebutkan penyakit tanaman yang disebabkan oleh virus, dan penyakit tersebut menyerang tanaman apa??
BalasHapusAda beberapa penyakit tanaman yang disebabkan oleh virus yakni Tungro, Mosaik dan penyakit TYLCV. Virus Tungro merupakan virus yang menyerang tanaman padi yang menyebabkan sel-sel daun mati sehingga pertumbuhan terganggu dan kerdil. Penyebaran virus ini melalui perantaraan wereng cokelat dan wereng hijau. Adapun Virus Mosaik yaitu Penyakit yang dapat terjadi pada daun tembakau, kacang tanah, pepaya, cabai, tomat, dan kentang. Gejalanya adalah daun menjadi bercak kuning. Penyebaran virus mosaik terjadi melalui perantaraan serangga. Serta penyakit TYLCV Yaitu virus yang menyebabkan daun tumbuhan tomat berwarna kuning dan menggulung sehingga menurunkan hasil panen.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDari materi diatas sudah dijelaskan apa itu pengertian dari gejala penyakit serta tanda penyakit. apa perbedaan antara gejala penyakit dan tanda penyakit pada tanaman?
BalasHapusPerbedaannya kalau Gejala itu ekspresi dari inang terhadap kondisi penyakit patologik sehingga suatu penyakit tertentu dapat dibedakan dengan penyakit lain. Dan Gejala juga selalu berubah dengan berkembangnya penyakit.sedangkan Tanda itu suatu keadaan yang ditunjukkan dan muncul pada tubuh tanaman atau bagian tanaman yang terinfeksi berupa adanya benda-benda atau alat-alat tubuh dan alat-alat pembiakan dari patogen atau parasit penyebabnya.
HapusMateri ini menyajikan dan menjelaskan tentang konsep dasar penyakit tumbuhan yang menjadi permasalahan dalam kendala produksi dan pentingnya mempelajari ilmu penyakit tumbuhan karena dapat membantu mengatasi permasalahan produksi dengan mengetahui penyakit tumbuhan dapat mengambil keputusan yang tepat untuk perlindungan tanaman.
BalasHapusSetelah mempelajari materi pada bagian pertama ini yaitu tentang permasalahan,pengertian dan konsep dasar penyakit tumbuhan.Saya menjadi paham bahwa tanaman juga bisa sakit.Tanaman yang sakit ini biasanya dipengaruhi oleh binatang hama dan pathogen.Namun,dalam pembahasan tentang penyakit tumbuhan itu disebabkan oleh pathogen.Tanaman yang diserang oleh patogen tentunya tidak akan bisa berproduksi secara maksimal yang pastinya juga akan merugikan pembudidaya tanaman tersebut.Disisi lain,tanaman yang diserang oleh pathogen justru menambahkan kesan estetika sehingga memiliki harga jual yang tinggi.Jadi,tanaman yang diserang oleh pathogen tidak selamanya merugikan.
BalasHapusMohon menjelaskan apa yang dimaksud dengan gangguan fisiologis dan biokemis pada tanaman yang diserang oleh pathogen?
BalasHapusGangguan fisiologi pada tumbuhan adalah gangguan yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan kultural yang mempengaruhi perkembangan tumbuhan.
HapusSetela mempelajari materi ini saya bisa memahami beberapa komponen, yang membedakannya dari gangguang, kerusakan, atau kematian tanaman yang disebabkan bukan oleh penyakit tumbuhan
BalasHapus1. Penyakit tumbuhan mengganggu, merusak, dan/atau dapat mematikan tanaman,
2. Penyakit tumbuhan timbul sebagai hasil dari interaksi terus menerus antara tumbuhan dengan patogen, bukan sebagai akibat dari kejadian seketika,
3. Penyakit merupakan keadaan yang timbul dari aktivitas patogen sebagai penyebab penyakit,
4. Gangguan, kerusakan, dan/atau kematian tanaman karena penyakit tumbuhan selalu disertai dengan gejala penyakit.
Mohon sebutkan beberapa Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya penyakit pada tanaman?
BalasHapusPenyakit tanaman adalah gangguan atau kelainan yang terjadi pada tanaman yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti bakteri, jamur, virus, serangga, dan faktor lingkungan seperti kelembaban yang tinggi atau rendah, suhu yang tidak sesuai, atau kondisi tanah yang buruk.
Hapus